Press Release BPS-Statistics Bengkulu Province November 3, 2025 - News and Press Release - BPS-Statistics Indonesia Bengkulu Province

Ingin mendapatkan insight instan (AI generated) mengenai data yang dihasilkan BPS? Silahkan kunjungi datacap.web.bps.go.id

Digital publication of Bengkulu Province in Infographics 2025 can be accessed here

Jika terdapat hal-hal yang ingin ditanyakan dapat disampaikan melalui email ke pst1700@bps.go.id

The publication of Bengkulu Province in Figures 2025 is available and can be accessed here

Home

Product - News and Press Release

Press Release BPS-Statistics Bengkulu Province November 3, 2025

Press Release BPS-Statistics Bengkulu Province November 3, 2025

Press Release BPS-Statistics Bengkulu Province November 3, 2025

November 3, 2025 | Other Activities


Peningkatan Inflasi di Bulan Oktober 2025

Bengkulu, (3/11) - BPS Provinsi Bengkulu mencatat pada bulan Oktober 2025 inflasi year-on-year (y-on-y) sebesar 2,85 persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 108,39. Inflasi y-on-y Kabupaten Muko Muko sebesar 4,46 persen dengan IHK sebesar 108,57 dan inflasi y-on-y Kota Bengkulu sebesar 2,33 persen dengan IHK sebesar 108,34.

Inflasi y-on-y di Provinsi Bengkulu terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada beberapa kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 7,64 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,23 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,55 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,22 persen; kelompok transportasi sebesar 1,18 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,06 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,47 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 8,52 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,29 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,69 persen; dan kelompok pendidikan sebesar 9,55 persen, sumber Berita Resmi Statistik No. 60/11/17/Th. XXVII, 3 November 2025.

Lima komoditas utama dengan andil inflasi terbesar bulan Oktober 2025 secara y-on-y adalah cabai merah sebesar 1,14 persen, emas perhiasan sebesar 0,40 persen, sigaret kretek mesin (SKM) sebesar 0,15 persen, santan segar sebesar 0,13 persen, dan bawang merah sebesar 0,12 persen. Sedangkan, lima komoditas utama dengan andil deflasi terbesar adalah Sekolah Menengah Atas sebesar -0,56 persen, kentang sebesar -0,03 persen, jeruk dan angkutan udara masing-masing sebesar -0,02 persen, dan daun singkong sebesar -0,01 persen.

Tingkat inflasi month-to-month (m-to-m) pada bulan Oktober 2025 Provinsi Bengkulu sebesar 0,18 persen sedangkan tingkat inflasi year-to-date (y-to-d) Oktober 2025 sebesar 2,29 persen. Penyumbang Inflasi m-to-m terbesar di Provinsi Bengkulu Oktober 2025 adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan inflasi sebesar 2,66 persen. Sementara kelompok penyumbang deflasi terbesar adalah kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dengan deflasi sebesar -0,07 persen. andil komoditas pendorong inflasi m-to-m oktober 2025 adalah emas perhiasan dan cabai merah masing-masing sebesar 0,13 persen, udang basah sebesar 0,03 persen, kopi bubuk sebesar 0,02 persen, dan roti manis sebesar 0,01 persen. Sementara, lima komoditas yang memberikan andil deflasi terbesar adalah bawang merah sebesar -0,05 persen, ikan tongkol/ikan ambu-ambu sebesar -0,03 persen, dan terong, tomat, serta beras masing-masing sebesar -0,02 persen.


Peningkatan Ekspor di Bulan Agustus 2025

Kinerja positif neraca perdagangan Provinsi Bengkulu kembali berlanjut. Rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mencatat neraca perdagangan barang Provinsi Bengkulu mengalami surplus US$77,49 juta sepanjang periode Januari hingga September 2025, namun turun sebesar 42,28 persen dibanding periode yang sama tahun 2024 sebesar US$134,24 juta. Provinsi Bengkulu telah mencatatkan surplus sejak tahun 2018.

Secara rinci,nilai ekspor sepanjang Januari-September 2025 tercatat US$77,49 juta dan belum ada impor ke Provinsi Bengkulu sejak Desember 2024. Surplus sepanjang Januari–September 2025 ditopang oleh surplus komoditas nonmigas sebesar US$77,49 Juta, sementara tidak ada komoditas migas di Provinsi Bengkulu, sumber Berita Resmi Statistik No. 62/11/17/Th. XVII, 3 November 2025. 

Nilai ekspor Provinsi Bengkulu pada bulan September 2025 mencapai US$12,90 juta. Nilai ekspor ini naik sebesar 89,06 persen jika dibandingkan dengan bulan Agustus 2025 yang tercatat sebesar US$6,82 juta, dan naik sebesar 2,03 persen apabila dibandingkan dengan bulan September 2024 yang tercatat mencapai US$12,64 juta.

Secara kumulatif, Komoditas Ekspor Provinsi Bengkulu Januari–September 2025 yang mengalami penurunan terbesar adalah komoditas pada golongan olahan dari tepung dengan nilai ekspor sebesar US$0,01 ribu atau mengalami penurunan 93,23 persen dibandingkan Januari-September 2024. Sementara komoditas yang mengalami peningkatan terbesar adalah komoditas pada golongan binatang hidup dengan nilai ekspor sebesar US$1,23 juta atau mengalami peningkatan sebesar 16,033,68 persen dibandingkan Januari-September 2024.

Kinerja positif produk unggulan masih berlanjut sepanjang Januari-September 2025. Ekspor produk pertanian, kehutanan, dan perikanan meningkat 57,78 persen yang disebabkan oleh meningkatnya ekspor binatang hidup (serangga) dibandingkan tahun sebelumnya. Namun tidak semua produk Ekspor mengalami peningkatan, produk di kelompok pertambangan dan lainnya turun sebesar 44,46 persen yang disumbang oleh menurunnya ekspor bahan bakar mineral. Produk industri pengolahan menurun sebesar 23,43 persen dibanding Januari–September 2024 yang disumbang oleh menurunnya ekspor hasil karet dan barang dari karet, sumber Berita Resmi Statistik No. 62/11/17/Th. XVII, 3 November 2025.

Tiga besar negara tujuan ekspor Provinsi Bengkulu Januari-September 2025 adalah India, Thailand, dan Vietnam. Share ketiga negara ini sejumlah 60,56 persen dari total ekspor non migas Provinsi Bengkulu pada Januari-September 2025. India tetap menjadi pasar ekspor utama komoditas non migas Provinsi Bengkulu dengan nilai mencapai US$22,64 juta (29,21 persen), Thailand sebesar US$12,69 juta (16,38 persen), dan vietnam sebesar US$11,60 juta (14,97 persen). Komoditas utama yang diekspor ke India pada periode Januari–September 2025 adalah batubara dan paket pos.

Surplus perdagangan nonmigas sepanjang Januari-September 2025 tahun ini sebagian besar ditopang oleh empat komoditas utama. Secara kumulatif ekspor batubara turun sebesar 44,56 persen, di mana nilai ekspor batubara pada Januari-September 2024 sebesar US$123,68 juta menjadi US$68,57 juta di Januari-September 2025. Komoditas karet juga turun sebesar 25,19 persen dengan nilai ekspor kumulatif tahun 2024 sebesar US$8,73 juta menjadi sebesar US$6,53 juta di tahun 2025. Sementara komoditas lainnya, pada Januari-September 2025 naik sebesar 30,72 persen dengan nilai ekspor kumulatif di Januari-September 2024 sebesar US$1,80 juta menjadi US$2,36 juta di Januari-September 2025. Dan komoditas lintah dengan nilai ekspor kumulatif di Januari-September 2024 sebesar US$0,02 juta menjadi US$0,03 juta di tahun 2025, naik sebesar 0,91 persen.

Untuk bulan September 2025, nilai ekspor mencapai US$12,90 juta, naik 2,03 persen dibanding September 2024. Sementara, tidak ada nilai impor ke Provinsi Bengkulu di bulan September 2025 dan September 2024.


Nilai Tukar Petani naik

BPS Provinsi Bengkulu mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) pada Oktober 2025 mencapai 211,10 atau naik 1,13 persen dibanding September 2025 sebesar 208,73. Peningkatan NTP terjadi karena indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 1,16 persen menjadi 273,46. Sementara, indeks harga yang dibayar petani (Ib) naik sebesar 0,03 persen menjadi 129,54 pada Oktober 2025, sumber Berita Resmi Statistik No. 61/11/17/Th. XIX, 3 November 2025.

Dari lima subkelompok terdapat tiga subkelompok yang mengalami peningkatan NTP yaitu Tanaman Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 2,05 persen, Peternakan sebesar 0,42 persen, dan Perikanan sebesar 0,90 persen. Sementara, dua subkelompok yang mengalami penurunan adalah Tanaman Pangan sebesar 1,14 persen, dan Hortikultura sebesar 15,67 persen.

Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Bengkulu Oktober 2025 sebesar 212,50 atau naik 0,92 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya. 


Kunjungan wisatawan nusantara meningkat

Angka kunjungan perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) tujuan Provinsi Bengkulu pada September 2025 tercatat sebesar 579.056 perjalanan, atau naik 2,64 persen dari Agustus 2025. Dari angka jumlah perjalanan tersebut, 76,25 persen atau 441.554 perjalanan diantaranya merupakan perjalanan yang berasal dari dalam provinsi (intra). Sedangkan jumlah perjalanan yang berasal dari luar provinsi (inter) mencapai 137.502 perjalanan (23,75 persen). Secara kumulatif, sepanjang Januari sampai September 2025, jumlah perjalanan wisnus tujuan Provinsi Bengkulu mencapai 5,47 juta perjalanan, atau meningkat 69,71 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, sumber Berita Resmi Statistik No. 63/11/17/Th. XII, 3 November 2025.

Berdasarkan kabupaten/kota tujuan, jumlah perjalanan wisatawan nusantara(wisnus) tertinggi pada September 2025 menuju Kota Bengkulu dengan jumlah perjalanan sebanyak 231.013 perjalanan. Sementara itu, kabupaten/kota dengan tujuan perjalanan terendah pada September 2025 adalah Kabupaten Lebong dengan jumlah perjalanan sebanyak 17.075 perjalanan.

Berdasarkan kabupaten/kota asal, jumlah perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) tertinggi pada September 2025 berasal dari Kota Bengkulu dengan jumlah perjalanan sebesar 150.902 perjalanan. Sementara itu, kabupaten/kota asal dengan perjalanan terendah pada September 2025 berasal dari Kabupaten Lebong dengan jumlah perjalanan sebesar 20.602 perjalanan.

Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang di Provinsi Bengkulu pada September 2025 tercatat 45,06 persen, turun sebesar 4,67 poin dibandingkan September 2024 yang tercatat sebesar 49,73 persen. Bila dibandingkan Agustus 2025, TPK hotel klasifikasi bintang mengalami peningkatan sebesar 6,50 persen. Sementara, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi non bintang di Provinsi Bengkulu pada September 2025 tercatat 16,86 persen, turun sebesar 2,19 poin dibandingkan September 2024 yang tercatat sebesar 19,05 persen. Bila dibandingkan Agustus 2025, TPK hotel klasifikasi non bintang mengalami penurunan sebesar 0,25 persen.

Rata-rata lama menginap tamu hotel di Provinsi Bengkulu pada September 2025 untuk klasifikasi bintang selama 1,20 malam, turun 0,08 poin jika dibandingkan September 2024 dan naik 0,01 poin jika dibandingkan Agustus 2025. Sedangkan rata-rata lama menginap hotel klasifikasi non bintang pada September 2025 selama 1,12 malam, naik 0,02 poin jika dibandingkan September 2024 dan turun 0,08 poin jika dibandingkan Agustus 2025. Jika dilihat menurut kewarganegaraan, pada September 2025 rata-rata lama menginap tamu asing untuk hotel klasifikasi bintang selama 1,56 malam dan klasifikasi non bintang selama 2,54 malam dengan RSE di atas 25 persen, sedangkan rata-rata lama menginap tamu Indonesia untuk hotel klasifikasi bintang selama 1,20 malam dan klasifikasi non bintang selama 1,12 malam.


Jumlah penumpang di moda transportasi laut meningkat

BPS Provinsi Bengkulu mencatat, pada September 2025 jumlah penumpang angkutan udara yang melalui Bandara Fatmawati Soekarno mencapai 47.360 orang, turun 4,03 persen dibandingkan Agustus 2025. Sementara, jumlah barang yang diangkut melalui Bandara Fatmawati Soekarno sebesar 100,79 ton, turun 14,17 persen dibandingkan Agustus 2025 bersumber dari Berita Resmi Statistik No. 64/11/17/Th. IX, 3 November 2025.

Peningkatan keberangkatan penumpang juga terjadi pada moda angkutan laut domestik. Jumlah penumpang angkutan laut melalui Pelabuhan Pulau Baai pada September 2025 sejumlah 1,716 orang, atau naik 14,86 persen dibandingkan Agustus 2025. Sementara, jumlah barang melalui angkutan laut di Pelabuhan Pulai Baai pada September 2025 sejumlah 267,71 ribu ton, atau naik 64,14 persen dibandingkan Agustus 2025.


Luas panen dan produksi padi

Luas panen padi pada 2025 diperkirakan sekitar 52,05 ribu hektare, mengalami penurunan sebesar 3,72 ribu hektare atau 6,67 persen dibandingkan luas panen padi di 2024 yang sebesar 55,78 ribu hektare. Produksi padi dalam bentuk Gabah Kering Panen (GKP) pada 2025 diperkirakan sebanyak 310,44 ribu ton GKP, mengalami penurunan sebanyak 8,80 ribu ton GKP atau 2,76 persen dibandingkan produksi padi GKP di 2024 yang sebanyak 319,24 ribu ton GKP.


Produksi padi dalam bentuk Gabah Kering Giling (GKG) pada 2025 diperkirakan sebanyak 265,33 ribu ton GKG, mengalami penurunan sebanyak 7,52 ribu ton GKG atau 2,76 persen dibandingkan produksi padi GKG di 2024 yang sebanyak 272,85 ribu ton GKG. Penurunan produksi padi yang cukup besar pada 2025 terjadi di beberapa wilayah seperti Kabupaten Lebong, Kaur, dan Seluma. Di sisi lain, terdapat beberapa kabupaten/kota yang mengalami peningkatan produksi padi cukup besar, misalnya Kabupaten Bengkulu Selatan, Bengkulu Tengah, dan Bengkulu Utara


Jika dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, maka produksi beras pada 2025 diperkirakan sebesar 152,82 ribu ton beras dimana mengalami penurunan sebanyak 4,33 ribu ton beras atau 2,76 persen dibandingkan produksi beras di 2024 sebanyak 157,15 ribu ton beras.


Narahubung Media

Wahyu Setiadi

Ketua Tim Metodologi dan Analisis Statistik

BPS Provinsi Bengkulu 

bps1700@bps.go.id

Badan Pusat Statistik

BPS-Statistics Indonesia

Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu (BPS-Statistics Bengkulu Province)Jl. Adam Malik Km.8 Kota Bengkulu

38225

Telp (62-736) 349117-118

Mailbox : bengkulu@bps.go.id

logo_footer

Government Public Relation

Sumber dari Kementerian Komunikasi dan Digital

Copyright © 2023 BPS-Statistics Indonesia