Ingin mendapatkan insight instan (AI generated) mengenai data yang dihasilkan BPS? Silahkan kunjungi datacap.web.bps.go.id
Jika terdapat hal-hal yang ingin ditanyakan dapat disampaikan melalui email ke pst1700@bps.go.id
Publikasi Provinsi Bengkulu Dalam Angka 2025 sudah tersedia dan dapat diakses disini || Publikasi digital Provinsi Bengkulu Dalam Infografis dapat diakses disini
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2017 (SDKI2017)
3 April 2019 | Kegiatan Statistik
Bertempat di Hotel Nala Sea Side, pada awal April ini BPS Provinsi Bengkulu kembali menjadi salah satu narasumber dalam acara sosialisasi hasil SDKI 2017 yang di gelar oleh BKKBN.
Acara menghadirkan tiga narasumber dari peneliti BKKBN Pusat, Koalisi kependudukan dan BPS. Bu Dyah selaku Kepala BPS Provinsi Bengkulu sekaligus didaulat sebagai narasumber memaparkan beberapa hasil SDKI2017 yang bisa menjadi perhatian bersama.
SDKI2017 ini merupakan survey hasil kerjasama antara BPS,BKKBN dan Kementrian Kesehatan yang salah satu tujuannya untuk mengumpulkan data tentang kesehatan ibu dan anak, Infeksi Menular Seksual dan parameter demografi seperti TFR, dll.
Beberapa data yang menarik adalah seperti angka Total Fertility Rate (TFR) yang dapat diartikan sebagai rata-rata anak yang dilahirkan seorang wanita selama masa suburnya ternyata anomali dengan tren pemakaian alat KB. Angka TFR yang mencapai 2,3 mengalami kenaikan sebesar 0,1 poin dibanding SDKI2012 yang TFRnya mencapai 2,2. Di sisi yang lain pemakaian alat/cara KB pun ternyata mengalami kenaikan dari 64,2 persen menjadi 70,5 persen.
Data menarik lainya adalah persentase rumah tangga yang mengelola air sebelum diminum ternyata lebih tinggi di pedesaan yaitu sebesar 94 persen dibanding perkotaan yang hanya 72 persen.
Data-data ini hanya sebagai informasi awal berupa angka-angka, akan lebih baik lagi jika hasil SDKI2017 diteliti kembali untuk mencari data pendukung yang bisa menjelaskan angka tersebut.
Masih banyak data-data menarik lainya dari hasil SDKI2017 ini yang bisa ditindaklanjuti baik oleh pemerintah daerah maupun para peneliti dari perguruan tinggi.