TAMU GENERASI TERDIDIK BPS PROVINSI BENGKULU
Pagi itu, suasana BPS Provinsi
Bengkulu terlihat cukup berbeda. Ratusan pelajar dengan seragam sekolahnya
“menduduki” area parkiran untuk kemudian masuk secara tertib ke aula utama BPS
Provinsi Bengkulu. Ternyata kedatangan generasi terdidik ini bukanlah untuk
melakukan aksi demonstrasi, melainkan untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka
pembelajaran mata pelajaran ekonomi. Para pelajar SMAN 5 Kota Bengkulu yang
merupakan salah satu SMA unggulan diprovinsi Bengkulu ini disambut langsung Kepala
BPS Provinsi Bengkulu Ir.Dody Herlando, M.Econ, Kepala Bagian Tata Usaha dan
Kabid IPDS BPS Provinsi Bengkulu.
Menurut guru
pendamping Purdiyanti, kedatangan anak didiknya ke BPS Provinsi Bengkulu memang
sudah direncanakan. Adapun tujuan kunjungan ini adalah untuk lebih memahami tugas dan kewenangan BPS dalam menyediakan
data bagi pembangunan berkaitan dengan persoalan ekonomi seperti masalah
inflasi, deflasi, ketenagakerjaan dan lain-lain, termasuk ingin mengetahui
lebih lanjut mengenai sekolah ikatan dinas di BPS, STIS. “Kami bersyukur dan berterima kasih BPS Provinsi Bengkulu membuka ruang
bagi anak didik untuk menambah pengetahuan tentang tugas BPS dalam kaitannya
dengan permasalahan ekonomi”, ujar Purdiyanti, (Kamis, 5 Februari 2015).
Ditambahkannya,
jumlah pelajar yang berkunjung sebanyak 165 orang dan guru pendamping 2 orang.
Pelajar ini merupakan kelas XII jurusan IPS dan IPA. Meskipun sudah penjurusan,
namun kelas IPA saat ini juga mendapat pelajaran ekonomi.
Sebelum dilakukan
pemaparan oleh Kepala BPS Provinsi Bengkulu, para pelajar ini disuguhkan dengan
pemutaran film tentang reformasi birokrasi di BPS Provinsi Bengkulu, pelayanan
statistik terpadu (PST) dan video penerimaan mahasiswa STIS. Antusiasme para
pelajar ini sangat tinggi, terbukti dengan keseriusan mereka menonton film dan
mencatat beberapa hal penting dalam bukunya.
Kepala BPS Provinsi
Bengkulu dalam menyampaikan tugas dan kewenangan BPS dalam hal pendataan yang
diatur dalam peraturan perundangan seperti independesi BPS, integritas petugas,
menjaga kerahasiaan responden dalam setiap melakukan pendataan untuk mendapatkan
data yang akurat dan bermanfaat bagi pemerintah untuk menentukan kebijakan pembangunan.
Reformasi birokrasi yang bergulir di BPS menuntut setiap pegawai BPS untuk
bekerja dengan penuh tanggungjawab, dedikasi yang tinggi, disiplin dan
senantiasa memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat. “Penghargaan yang
diterima BPS yang adik-adik lihat dalam film tadi merupakan salah satu bentuk reformasi
birokrasi BPS, baik dalam bidang akuntabilitas (penghargaan dibidang keuangan)
maupun dalam hal pelayanan publik”, ujar Dody.
Dody juga
menyampaikan beberapa hal pekerjaan BPS yang akrab dengan permasalahan ekonomi
seperti inflasi, deflasi, ketenagakerjaan, sensus pertanian, sensus ekonomi,
sensus penduduk dan lain-lain. Penjelasan dengan bahasa sederhana dan mudah
dimengerti ini tentu semakin membuat para pelajar antusias untuk mengetahui
lebih mendalam materi yang disampaikan. Bahkan para pelajar ini berlomba untuk
bertanya. “Tugas BPS melakukan pendataan,
mengapa bisa banyak mendapatkan penghargaan dibidang keuangan?., BPS lembaga
dibawah pemerintah, terhadap permasalahan ini bagaimana agar independensi BPS
terjaga?., Sensuskan membutuhkan banyak orang (petugas), bagaimana BPS mendata
sensus sementara jumlah pegawai BPS sedikit, apakah merekrut orang lain?., Jika
kami lulus STIS, apakah biaya kuliah gratis?., Kalau kami mencari dan meminta
data ke BPS, apakah kami harus membayar atau gratis?. Begitulah beberapa
pertanyaan yang yang disampaikan pelajar ini dan tentu saja pertanyaan ini dijawab
dengan penjelasan yang cukup detail oleh kepala BPS Provinsi Bengkulu hingga
semua pelajar mengerti dan paham. Kunjunganpun diakhiri dengan pembagian dooorprize bagi pelajar yang berhasil
menjawab pertanyaan dan penyerahan piagam penghargaan (cinderamata) oleh Kepala
BPS Provinsi Bengkulu kepada guru perwakilan SMAN 5 Kota Bengkulu.
(Suhanderi, SH. Staf subbagian kepegawaian dan
hukum BPS Provinsi Bengkulu).