Buka Pelatihan Susenas, Kepala BPS : Kemiskinan Turun

“Kemiskinan memang turun, tapi dibalik turunnya itu masih banyak permasalahan yang harus diselesaikan, PR Pemerintah masih banyak,” ungkap Dyah Anugrah Kuswardani, M.A., Kepala BPS Provinsi Bengkulu di Acara Pembukaan Pelatihan Calon Petugas Survei Sosial Ekonomi Nasional Modul Kesehatan dan Perumahan Tahun 2019 (Susenas MKP 2019) di The Madeline Hotel (30/7).

Turunnya kemiskinan tidak serta-merta diikuti dengan perbaikan pada permasalahan lain. Provinsi Bengkulu masih dijegal berbagai masalah sosial, salah satunya terkait air minum dan sanitasi. Bengkulu merupakan provinsi dengan persentase terendah rumah tangga dengan akses air minum layak di Indonesia, dan untuk sanitasi layak, Bengkulu menempati posisi terendah kedua setelah Papua.

“Melihat data itu tidak bisa sepotong-sepotong saja, harus dicermati secara keseluruhan. Persentase kemiskinan memang turun, tapi indeks kedalaman dan keparahan kemiskinan masih cukup tinggi,” terang Dyah.

Lebih lanjut Dyah mengungkapkan bahwa untuk memperoleh data yang akurat itu tidak mudah. Perlu perjuangan yang menguras tenaga dan keringat, terutama para petugas lapangan yang terkadang harus berjuang menghadapi medan cacah yang berat maupun penolakan-penolakan dari masyarakat setempat. Meski begitu, BPS tetap berkomitmen menghasilkan data yang berkualitas salah satunya melalui Susenas MKP 2019 yang dilaksanakan pada September 2019 mendatang.

Susenas MKP 2019 merupakan solusi dalam melengkapi kebutuhan data dan informasi terkait kesehatan, perumahan, dan perlindungan sosial yang belum dapat diakomodir melalui Susenas Maret. Susenas MKP 2019 merupakan sarana untuk memperkaya ketersediaan berbagai indikator di bidang kesehatan, perumahan, dan perlindungan sosial. Indikator ini digunakan untuk mengukur capaian pembangunan berkelanjutan (SDGs).