26 Februari 2024 | Kegiatan Statistik Lainnya
Pelambatan sektor pertanian, menyebabkan perlambatan sektor-sektor lainnya. Ini yang harus menjadi perhatian dan konsen bersama. Bagaimana menguatkan sektor pertanian untuk mendongkrak sektor-sektor lainnya. Harapannya, ditahun 2024 ekonomi Bengkulu bisa tumbuh lebih tinggi dibanding 2023. Karena itu, fokus utama adalah bagaimana memperkuat sumber daya manusia, utamanya disektor pertanian, bukan hanya dari sisi sumber daya alam saja. Strategi ini diyakini akan meningkatkan capaian kinerja perekonomian yang bukan hanya tumbuh, tetapi bisa menjadi loncatan perekonomian. Hal ini disampaikan Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir. Win Rizal, ME, saat didaulat menjadi Narasumber dalam acara Sarasehan Perekonomian Bengkulu Tahun 2024 yang dilaksanakan oleh Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, Senin, 26 Februari 2024.
Lebih lanjut Win Rizal menyampaikan bahwa, ekonomi Provinsi Bengkulu tahun 2023 tumbuh sebesar 4,26 persen, sedikit melambat dibandingkan capaian tahun 2022 yang tumbuh sebesar 4,31 persen. Namun demikian, capaian pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu 3 tahun terakhir pasca pandemi covid 2019, cenderung menunjukkan trend yang terus membaik.
Dari sisi lapangan usaha, ekonomi Provinsi Bengkulu didominasi oleh lapangan usaha pertanian dengan kontribusi terhadap PDRB sebesar 28,26 persen. Pada Tahun 2023, lapangan usaha pertanian hanya tumbuh sebesar 2,06 persen. Sementara itu, lapangan usaha jasa lainnya mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 9,93 persen.
Dalam acara yang dibuka Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri, Sos.,M.Kes, juga menghadirkan Narasumber, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, Darjana, sebagai tuan rumah, Ketua ISEI Bengkulu dan Koordinator ISEI Wilayah Barat Dr. Retno Agustina E, SE.,M.Sc, Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Bengkulu Bayu Andy P, SE.,M.Si, dan Kasubag Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Provinsi Bengkulu Hulman Marudut Sinaga.